Pelaku Bullying di BINUS School Serpong Dikeluarkan, Dapat Sanksi DO

Seorang siswa Sekolah BINUS School Serpong (BSS) di Tangerang Selatan dikeluarkan dari sekolah setelah terbukti melakukan kekerasan fisik dan verbal terhadap teman sekolahnya. Siswa tersebut juga dikenakan sanksi disipliner berupa dikeluarkan dari sekolah (DO).

Kronologi Kejadian Bullying di BINUS School Serpong

Kasus bullying di BINUS School Serpong ini bermula pada pertengahan Februari 2023. Korban, yang merupakan siswa kelas X, mengalami kekerasan fisik dan verbal dari pelaku, yang merupakan siswa kelas XI. Akibat kekerasan tersebut, korban mengalami luka-luka di wajah dan tubuhnya. Korban juga mengalami trauma psikologis akibat kejadian tersebut.

Orang tua korban kemudian melaporkan kejadian bullying tersebut ke pihak sekolah. Pihak sekolah langsung melakukan penyelidikan dan memanggil pelaku untuk dimintai keterangan. Setelah terbukti bersalah, pelaku dikeluarkan dari sekolah dan dikenakan sanksi DO.

Tanggapan Pihak Sekolah BINUS School Serpong

Pihak BINUS School Serpong menyatakan bahwa mereka tidak mentolerir segala bentuk kekerasan dan bullying di lingkungan sekolah. Sekolah berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa.

Sekolah juga menyampaikan bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya kasus bullying di sekolah. Sekolah telah mengadakan sosialisasi tentang anti-bullying kepada seluruh siswa dan orang tua siswa. Sekolah juga telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus-kasus bullying.

Dampak Kasus Bullying di BINUS School Serpong

Kasus bullying di BINUS School Serpong ini telah menimbulkan keresahan di kalangan orang tua siswa dan masyarakat. Banyak orang tua yang khawatir dengan keselamatan anak-anak mereka di sekolah.

Kasus ini juga menjadi perhatian pemerintah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mengecam tindakan bullying yang terjadi di BINUS School Serpong. Menteri Nadiem menegaskan bahwa bullying merupakan tindakan yang tidak dapat ditoleransi dan harus dihentikan. Menteri Nadiem juga menghimbau kepada seluruh sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa.